Rabu, 02 Maret 2016

Sepi Penonton, XXI Semakin Selektif Tayangkan Film Indonesia


jumlah produksi film Indonesia semakin tambah setiap tahun. Namun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah penonton yang menonton film Indonesia di bioskop.
Menurut data jaringan bioskop 21, inat terhadap penonton film Indonesia semakin turun.
Pada 2008 terdapat 81 film Indonesia yang tayang. Tapi Cuma terdapat 36 film yang dapat jumlah penonton di atas 300 ribu penonton.

Kemudian pada 2015, terdapat 116 film Indonesia yang tayang di jaringan bioskop 21. Namun, hanya terdapat 10 film yang mendapat penonton di atas 300 ribu penonton.

"Kita berusaha untuk menayangkan film nasional tapi kita tetap harus menyeleksi. Biar yang tayang itu yang bagus. Jadi penonton tidak merasa dibohongi,” ujar Catherine Keng, Corporate Secretary jaringan bioskop 21, saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, kemarin.

Dengan dibukanya sektor film dalam Daftar Negatif Investasi (DNI), akan ada investasi asing masuk ke dalam sektor perfilman Indonesia di bidang produksi, distribusi, dan eksibisi. Hal ini diharapkan membuat semakin banyak film indonesia yang berkualitas.

"Kalau DNI dibuka kita sangat support, tapi kalau semua produser maksa filmnya tayang gimana kita juga mau bertahan. Buatlah film yang bagus dan disukai penonton," lanjut Catherine Keng.

Pihak bioskop 21 juga merasa keberatan dengan regulasi mengenai waktu tayang film nasional 60 persen dari jumlah jam tayang. Pihak bioskop 21 tetap berusaha dukung perfilman nasional.

“Kita selalu mendukung untuk film nasional. Malah bisa dibilang kita beri dukungan lebih dari cukup. Tapi kalau mereka berdarah kita juga berdarah ya gimana. Kita kan swasta butuh buat bayar listrik, sewa, dan gaji karyawan,” ucap Tri Rudy Anito, Direktur dari jaringan bioskop 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar